F1: The Movie (2025)



Berikut sinopsis lengkap F1: The Movie (2025) — film olahraga drama garapan Joseph Kosinski yang dibintangi Brad Pitt sebagai Sonny Hayes. Dijamin bikin merasakan ketegangan balapan dan kisah emosional dari start hingga finish.

Informasi Umum

  • Sutradara & Penulis: Joseph Kosinski (film), naskah oleh Ehren Kruger 

  • Pemeran Utama:

    • Brad Pitt sebagai Sonny Hayes, mantan pembalap F1 yang bangkit setelah masa pensiun

    • Damson Idris sebagai Joshua Pearce, rookie ambisius

    • Javier Bardem sebagai Ruben Cervantes, mantan rekan tim dan pemilik APXGP

    • Kerry Condon sebagai Kate McKenna, direktur teknis tim

  • Durasi: ±156 menit (~2 jam 36 menit)

  • Rilis: Amerika Serikat & IMAX pada 27 Juni 2025, sebagian global mulai 25 Juni 


Babak Awal: Solo Jalanan, Nostalgia Kemudi

Sonny Hayes mengawali kisah sebagai pembalap pesisir yang hidup nomaden setelah kecelakaan tragis yang menendang karier F1-nya. Ia muncul di Daytona 24 Hours sebagai pembalap bayangan untuk tim teman lamanya, Chip, dan menyukseskan kemenangan — lalu segera pergi dengan mobil van-nya, seperti biasa.

Tawaran Kembalinya ke F1

Ruben Cervantes (Javier Bardem), kini pemilik tim APXGP yang bangkrut, mendekati Sonny: butuh satu kemenangan besar dari sisa musim terakhir agar tim tidak dicaplok investor Peter Banning. Sonny awalnya ragu, tapi akhirnya tergugah oleh loyalitas dan penyesalan masa lalu.

Dinamika Tim & Ketegangan Jasmani

Di briefing awal di Silverstone, hubungan pertama Sonny dengan tim teknis Kate (kristal tajam) dan rival rookie Joshua Pearce penuh ketegangan. Apalagi Joshua ingin meraih spotlight tanpa pengorbanan, sedangkan Sonny fokus pada pengabdian untuk tim.

Strategi & Risiko di Pit Lane

Di Grand Prix Hungaria, Sonny menggunakan trik pit-stop panjang untuk memancing safety car — strategi licik tapi tepat — menghasilkan kemenangan pertama APXGP. Namun Joshua menolak menerima bantuan, dan terakhirnya menyebabkan kecelakaan serius di Monza. Sonny menyelamatkannya dari kebakaran mobil, meruntuhkan batas profesional antara rival dan mentor.

Intrik & Penawaran Bisnis Gelap

Internal tim terguncang saat Peter Banning mengungkap dokumen sabotase teknis dan mengajukan Sonny tawaran kemitraan lebih menguntungkan daripada Ruben. Sonny menolak, tetap setia pada prinsip dan persahabatan lama.

Klimaks di Abu Dhabi

Dalam balapan penentuan musim, Joshua memicu keputusan tragis yang mengorbankan peluangnya sendiri, lalu Sonny melewati garis finish dengan visi memburam — memberi kesempatan Joshua alih jadi pemenang. Ternyata Joshua tak berhasil tapi Sonny memenuhi syarat kemenangan untuk APXGP, memastikan tim tetap milik Ruben.

Resolusi & Penutup Pribadi

Setelah semua selesai, Sonny pensiun lagi. Ia berciuman dengan Kate, dan berpamitan kepada Joshua yang kini lebih dewasa. Sonny pergi mengikuti passion-nya dalam Baja 1000, bukan demi uang, tapi demi cinta pada balap sejati — menutup saga dengan gaya bebas ala pembalap legendaris.


Tema & Nuansa Film

  • Mentor-antagonis dengan hormat: Sonny membentuk Joshua melalui tekanan emosional dan balapan berlaga.

  • Nostalgia & Karakter Aging Hero: Brad Pitt sebagai figur veteran yang bangkit kembali menghadapi diri sendiri

  • Balapan dalam Dunia Nyata: Adegan balap dibuat langsung di Grand Prix Silverstone, Monza, Abu Dhabi dengan cameo nyata pembalap seperti Lewis Hamilton nyata sebagai produser dan cameo!

  • Estetika Sinematik & Suara: Visi visual Claudio Miranda yang sensasional & aransemen Hans Zimmer memberi tensi berkendara yang intens


Catatan Kritikus & Publik

  • Kekuatan besar: visual yang memukau, musik spektakuler, nostalgia balap dan chemistry pemeran utama. Banyak review menyebut ini film sempurna bagi Brad Pitt pada usia 61

  • Namun bukan tanpa cela: pacing yang berlebihan, alur mudah ditebak, dan latar balap yang dianggap berlebihan menjurus kepada stereotip Hollywood. Kritik datang dari fans F1 hardcore karena ada banyak strategi yang ‘dibuat-buat’ dan dialog eksplanatori berulang

Komentar